Jakarta, KompasOtomotif — Yayasan Toyota dan Astra (YTA) menyumbangkan satu rakitan mesin (engine assy) untuk alat peraga dalam kegiatan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan 1 Jakarta di Kemayoran, Jakarta Pusat, hari ini (27/9/2012). Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor yang sekaligus Ketua Dewan Pembina YTA, Johnny Darmawan, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan salah satu wujud kepedulian dalam bidang pendidikan, terutama otomotif, agar semakin maju.

“Penyerahan engine assy ini juga merupakan bagian dari apa yang telah dilakukan oleh YTA selama lebih dari 37 tahun,” ujar Johnny, di sela-sela penyerahan bantuan, hari ini.

YTA didirikan sejak 1974 dan bergerak dalam bidang pemberian bantuan untuk sektor pendidikan, khususnya bidang teknik. Selain itu, ada juga pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD, SMP, SMU, sampai perguruan tinggi. Terdapat pula bantuan biaya bagi dosen yang melakukan penelitian untuk meraih gelar master atau doktor, termasuk bantuan biaya penelitian teknologi dan kegiatan ilmiah mahasiswa.

Per Agustus 2012, jumlah penerima beasiswa dari YTA mencapai 71.000 orang, terdiri 16.000 mahasiswa dan 55.000 siswa SD-SMU. YTA juga sudah memberikan bantuan untuk 230 kegiatan ilmiah mahasiswa dan 360 penelitian. Selain itu, tercatat pula pemberian bantuan berupa 291 engine assy, beberapa cut body, transmisi, dan sasis; 1.600 wall-chart untuk alat bantu pendidikan; serta 58.000 buku teknik untuk perguruan tinggi dan sekolah teknik di seluruh Indonesia.

TTEP

Toyota juga terus memperluas program Toyota-Technical Education Program (TTEP) sebagai upaya menjembatani dunia akademisi dan kebutuhan di dunia kerja, khususnya sektor otomotif. Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan, Toyota ikut menyiapkan dunia pendidikan supaya lebih siap menghadapi dunia kerja.

”Pendidikan merupakan salah satu pilar penting yang menjadi pendukung kemajuan suatu bangsa,” komentar Joko.

TTEP merupakan program kerja sama antara Toyota Motor Corporation (TMC), PT Toyota Astra Motor, dealer resmi Toyota, dan pemerintah, dalam kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK) teknik otomotif. Termasuk di antaranya, menyediakan panduan manual pelatihan, pengembangan kurikulum terbaru, pelatihan untuk guru, buku panduan teknis Toyota, dan kesempatan untuk melakukan latihan kerja di Toyota.

Sampai kini, lebih dari 4.800 siswa telah merasakan manfaat dari program tersebut. Sebagian besar dari lulusan ini sudah berkarya di perusahaan otomotif terkemuka. Terdapat 57 TTEP dan sub-TTEP yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.

Toyota berharap bisa terus aktif melalui program TTEP serta mampu mempersiapkan tenaga terampil dan meningkatkan daya saing lulusan SMK. Bagi sekolah, TTEP diharapkan mampu menjembatani institusi pendidikan dengan industri otomotif sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.