OMEGA MOTOR VIDEOS
BERITA : CEO Ford Pastikan MPV untuk Indonesia
BANGKOK (DP) — Ford akhirnya mulai terbuka tentang rencana serius mengembangkan kendaraan jenis MPV untuk pasar Indonesia. Produsen kendaraan asal AS itu melihat Indonesia sebagai pasar paling seksi yang sangat perlu dikembangkan pihaknya.
Demikian diungkapkan CEO Ford Motor Company Alan Mulally kepada sejumlah media massa nasional di sela-sela acara Bangkok International Motor Show 2013 (BIMS), hari ini, Selasa (26/3), di Thailand.
“Benar, saya serius dan itu sangat mungkin,” kata Mulally, menjawab pertanyaan media tentang kemungkinan Ford memproduksi MPV khusus pasar Indonesia.
Dia menambahkan, Ford telah memiliki pengalaman dalam memproduksi mobil keluarga, seperti MPV. Salah satu contohnya, dikatakan, Ford C-Max. “Seperti C-Max, mobil itu sangat menyenangkan,” tuturnya.
Meski demikian, bukan berarti C-Max yang akan diiijual di Tanah Air dan kawasan ASEAN. Diterangkannya, saat ini Ford sedang melakukan riset mendalam tentang model kendaraan yang disenangi konsumen Indonesia.
Dengan kata lain, Ford akan membangun sebuah model baru kendaraan keluarga yang selain nyaman juga bisa diproduksi dengan harga bersaing.
Seperti kita ketahui, mini MPV merupakan model primadona bagi masyarakat Indonesia. Di segmen ini, selain tiga pemain lama, yaitu Daihtsu Xenia, Nissan Grand Livina, dan Toyota Avanza, juga ada dua pemain baru, yaitu Suzuki Ertiga dan Chevrolet Spin. Semua model mini MPV tersebut dikembangkan mengikuti selera dan daya beli konsumen Indonesia.
Tapi bisa jadi Ford akan memilih memproduksi jenis MPV ukuran menengah untuk menandingi Toyota Kijang Innova yang saat ini relatif aman bermain sendiri. Pertimbangan tersebut didasari bahwa setelah tahun 2015 tingkat pendapatan perkapita masyarakat Indonesia sudah berada pada kekuatan daya beli di atas mini MPV.
Pendeknya, mulai 2015 sangat mungkin akan terjadi pergeseran model favorit kendaraan bagi masyarakat Indonesia dari mobil murah berfitur rendah menjadi mobil yang rata-rata memiliki kualitas dan fitur lebih baik.
Lepas dari perdebatan mini MPV atau MPV menengah, yang jelas untuk bisa melakukan penetrasi maksimal Ford perlu melakukan investasi guna membangun industri di Tanah Air, seperti manufaktur-manufaktur lain yang menjual model MPV. Seperti kita ketahui, saat ini seluruh model Ford yang dijual di ASEAN dirakit di Thailand. Ford Indonesia sendiri sementara ini tak ubahnya hanya berstatus agen penjualan.
Sayangnya Mulally tidak sedikitpun berbicara tentang investasi pabrik di Indonesia. Karena itu, patut menjadi pertanyaan akankah produksi MPV buatan Ford nantinya kembali dikuasai Thailand? Bila demikian, mampukah harga jual MPV Ford yang diproduksi ke depan bersaing dengan para kompetitor yang telah memiliki cakar kuat di Tanah Air? [dp/GRG]