OMEGA MOTOR VIDEOS
BERITA : Bahaya Buat Mobil Jika Asal Tenggak Bahan Bakar
Gejala overheat sering ditemukan pada mobil yang melakukan perjalanan jarak jauh. Itu terjadi, karena fungsi radiator yang sudah tak maksimal, atau cairan coolant sudah habis dan mobil tetap dipaksa jalan.
Selain itu, oli yang sudah tidak laik pakai pun bisa menjadi faktor mesin kepanasan. Sebab, oli yang sudah lama tidak diganti membuat kinerja mesin jadi kurang baik dengan kotoran-kotoran yang sudah ada.
Melihat fenomena tersebut, agar perjalanan mudik Anda tetap aman, ada juga faktor lain yang harus diperhatikan, seperti bahan bakar. Kenapa?
Menurut Shofwatuzzaki, Shell Lubricants Technical Advisor, ditemui Rabu malam, 22 Juni 2016, bahan bakar menjadi faktor pertama yang membuat mesin cepat panas. Misalnya, mesin yang butuh bahan bakar beroktan tinggi, jika menggunakan bahan bakar oktan rendah, kinerja mesin akan lebih berat.
“Yang jelas, nanti pembakaran jadi tidak sempurna partikelnya, jadi lebih banyak kerak. Yang kedua, temperatur mesin jadi lebih panas. Kinerja mesin jadi tidak maksimal, yang harusnya tenaga bisa mencapai 100 kilometer per jam, malah susah untuk mendapatkan angka itu,” ujarnya.
Menurutnya, bahan bakar tetap menjadi faktor utama yang harus diperhatikan, agar mesin tidak mudah panas. “Jadi, harus tetap sesuaikan dengan rekomendasi mesinnya, misalnya mobil LCGC yang sekarang rata-rata rekomendasi oktan sudah 92, tetapi tetap bandel pakai oktan 88, itu salah,” katanya lagi.
Jika itu tetap dilakukan, lanjutnya, mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang seharusnya irit, malah jadi sebaliknya. “Iya, karena kinerja mesin jadi tidak sempurna. Di luar itu, mesin akan bekerja lebih berat dan ini mengakibatkan mesin cepat panas, karena tekanan tinggi,” tuturnya.
sumber (viva.co.id)